Ada yang tahu tari tradiisional Jatiran atau Jathilan? Apakah anda sering melihat atau mendengar tari atau pertunjukkan Kuda Lumping? Biasanya kita melihat pertunjukkan Kuda Lumping ini terkesan extreme, soalnya hamper pertunjukkan ini penarinya memakan makan yang tak lajim di makan oleh manusia pada umumnya, Tari tradisional ini dikenal dengan nama Kuda Lumping atau Jaran Kepang. Tari ini berasal dari Daerah Jawa. setiap daerah mempunyai kebiasaan mempertunjukan seni rakyat dalam menyambut tamu yang dihormati. Salah satu di antaranya adalah seni rakyat yang dikenal dengan kuda lumping, yaitu suatu tarian yang menggambarkan gerakan-gerakan kuda.
Tarian Kuda lumping atau Jathilan merupakan salah satu cabang kesenian yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah kabupaten di Jawa Tengah sudah lama ini. dalam perkembangan sejarah, Kabupaten Magelang, Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Tegal, Pemalang, Wonosobo dan Temanggung yang tercatat masih memiliki kesenian kuda lumping ini dengan cirri khaas Masing-masing kabupaten. Kesenian kuda lumping semula dikenal sebagai kesenian jathilan yang selanjutnya dikenal dengan (kuda) jaran kepang. Kuda lumping menjadi nama yang lebih populer dibandingkan dengan kedua nama sebelumnya. Nama "kuda lumping" bukan saja dikenal di Jawa Tengah, melainkan sudah secara nasional dan internasional
Jathil merupakan asal kata dari Jathilan yang berarti menimbulkan gerak reflek melonjak, sebagai tanda memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan ini tersirat dalam tarian yang diilhami oleh ceritera Panji yang mengisahkan pertemuan Panji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji. Disebut juga jaran kepang karena tarian ini mempergunakan alat peraga berupa jaranan (kuda-kudaan) yang bahannya terbuat dari kepang (bambu yang dianyam), Sedangkan kuda lumping juga mempunyai arti yang sama karena lumping berarti kulit atau kulit bambu yang dianyam, sehingga secara bebas dapat diartikan sebagai pertunjukan dengan kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit bambu. Kesenian kuda lumping yang semula hanya digemari oleh masyarakat Jawa kini mulai dikenal dan digemari oleh masyarakat luar Jawa. Jathilan yang sangat tradisional kemudian berkembang menjadi tari kuda lumping dengan kreasi baru, membuat kesenian ini menarik untuk dinikmati. Bahkan wisatawan asing pun menggemari. Tari kuda lumping yang sudah sangat dikenal di bumi Nusantara sudah seyogyanya terus dikembangkan.
Tarian Kuda lumping atau Jathilan merupakan salah satu cabang kesenian yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah kabupaten di Jawa Tengah sudah lama ini. dalam perkembangan sejarah, Kabupaten Magelang, Semarang, Kendal, Pekalongan, Batang, Tegal, Pemalang, Wonosobo dan Temanggung yang tercatat masih memiliki kesenian kuda lumping ini dengan cirri khaas Masing-masing kabupaten. Kesenian kuda lumping semula dikenal sebagai kesenian jathilan yang selanjutnya dikenal dengan (kuda) jaran kepang. Kuda lumping menjadi nama yang lebih populer dibandingkan dengan kedua nama sebelumnya. Nama "kuda lumping" bukan saja dikenal di Jawa Tengah, melainkan sudah secara nasional dan internasional
Jathil merupakan asal kata dari Jathilan yang berarti menimbulkan gerak reflek melonjak, sebagai tanda memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan ini tersirat dalam tarian yang diilhami oleh ceritera Panji yang mengisahkan pertemuan Panji Asmorobangun dengan Dewi Sekartaji. Disebut juga jaran kepang karena tarian ini mempergunakan alat peraga berupa jaranan (kuda-kudaan) yang bahannya terbuat dari kepang (bambu yang dianyam), Sedangkan kuda lumping juga mempunyai arti yang sama karena lumping berarti kulit atau kulit bambu yang dianyam, sehingga secara bebas dapat diartikan sebagai pertunjukan dengan kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit bambu. Kesenian kuda lumping yang semula hanya digemari oleh masyarakat Jawa kini mulai dikenal dan digemari oleh masyarakat luar Jawa. Jathilan yang sangat tradisional kemudian berkembang menjadi tari kuda lumping dengan kreasi baru, membuat kesenian ini menarik untuk dinikmati. Bahkan wisatawan asing pun menggemari. Tari kuda lumping yang sudah sangat dikenal di bumi Nusantara sudah seyogyanya terus dikembangkan.
Sumber : http://kebudayaanindonesia.net/id/culture/964/jatiran-jaran-kepang
Posting Komentar