Mengenal JIN Lebih Dalam No SARA




Persepsi dan pemikiran tentang bentuk jin selama ini bermacam-macam. Ada yang bilang berwarna hitam, tinggi besar dan sebagainya.

Allah SWT menciptkan jin tidaklah banyak perbedaan dari bentuk manusia.

Ciri-ciri fisik jin sebenarnya adalah sebagai berikut:

* Kepala lebih besar dari tubuhnya.
* Mata memanjang dan tidak bulat.
* Matanya besar dan lebar seperti mata rusa, namun memanjang.
* Warna hitamnya mata agak keputih-putihan.
* Telinganya runcing mirip telinga kuda atau kucing.
* Hidung terletak di tengah wajah, pesek atau bulat.
* Rambut kepala sangat tebal dan kasar.
* Lengan dan kuku lebih panjang daripada lengan manusia.
* Jari-jarinya panjang-panjang.
* Letak tumit berbeda dengan manusia.
* Kelamin lebih kecil dari kelamin manusia.
* Ada tanduk di kepala tapi bentuknya kecil.

Jin mengisi bagian yang sangat luas dari Bumi ini, baik daratan atau lautan maupun udara. Kita akan semakin mengerti hal ini manakala kita berbicara tentang jenis Jin. Persoalan ini betul-betul sangat sulit dibatasi, bahkan sulit dijelaskan. Khususnya jika kita pahami bahwa diantara Jin itu ada yang Mukmin sekalipun jumlahnya sedikit, disamping Jin kafir yang menganut berbagai mazhab sesat yang jumlahnya tidak bisa dihitung.

Dari segi warna kulit mereka, ada yang berkulit merah, putih, kuning, hitam, kuning, dan warna lain sejumlah yang dikenal manusia. Akan tetapi pengelompokkannya jelas tak terbatas. Hadis berikut ini barangkali bisa menjelaskannya. Nabi mengatakan, “Jin terbagi menjadi tiga kelompok, sepertiganya mempunyai sayap yang bisa membuat mereka terbang di udara. Sepertiga lainnya berbentuk ular dan anjing, serta sepertiga lainnya bisa beralih dari satu kelompok ke kelompok lainnya.” Setiap kelompok dari ketiga kelompok ini membentuk kelompok atau himpunan yang lain. Katakan saja, Jin yang terdiri dari anjing tadi. Secara keseluruhan ia merupakan himpunan dari salah satu jenis Jin, akan tetapi yang berwarna hitam legam dengan dua bulatan putih di atas dua matanya adalah Jin yang sangat jahat dan boleh dibunuh. Kalau kita melihat anjing seperti itu, jangan dibiarkan. Bunuh saja.

Anjing Hitam

Bisa jadi anjing hitam tersebut awalnya merupakan bentuk asli Setan yang diberikan Allah, bisa jadi pula ia mengambil bentuk seperti itu. Karena Allah telah memberinya bentuk seperti itu, hanya Allah yang Maha Tahu. Akan tetapi jenis Jin ini tidak bisa mengubah diri dalam bentuk yang lain. Mereka merupakan salah satu umat Setan yang terkutuk dan terbilang banyak. Karena Rasulullah memperbolehkan kita membunuhnya, maka bunuhlah ia.

Ular

Itu tentang anjing, sekarang tentang ular. Terdapat banyak ular yang sesungguhnya adalah Jin dan banyak pula merupakan ular penjelmaan Jin. Akan tetapi ada dua jenis ular dari kelompok ini yang sama sekali tidak bisa mengubah bentuk dirinya dalam bentuk lain. Karena itu, jangan kita ragu-ragu membunuhnya. Sedangkan yang selain kedua jenis itu hati-hati bila ingin membunuhnya. Kalau ia menyingkir, biarkan. Kalau tidak, maka sebutlah nama Allah dan mintalah perlindungan-Nya. Sesudah itu, bunuhlah ia.

Rasulullah telah menyampaikan kepada kita tentang keduanya. Yang pertama al-abtar dan kedua dzu al-thifyatain. Keduanya merupakan jenis ular yang sangat berbahaya. Kalau yang selain itu, usirlah dan peringatkan tiga kali. Jika ia lari biarkanlah, jika ia membandek maka ia jelas makhluk jahat. Jadi, bunuhlah. Kalaupun ia adalah betul-betul ular, maka kita kaum Muslimin diperintahkan untuk membunuh ular.

Kucing Hitam

Berikutnya tentang kucing. Kucing hitam lazimnya adalah setan.
Sedangkan warna lain kemungkinan juga merupakan penjelmaan Jin, khususnya Jin perempuan yang memang sangat senang menampakkan diri dalam bentuk kucing-kucing indah atau yang putih warnanya.

Kemampuan Menampakkan Diri Dalam Bentuk Lain

Kemampuan yang di miliki Jin untuk menampakkan diri dalam bentuk yang lain merupakan kemampuan yang tidak mutlak dimiliki semua Jin, dalam arti bahwa tidak semua Jin dapat melakukannya. Ada jenis Jin yang diciptakan Allah tanpa bisa menampakkan bentuk yang lain. Dia diciptakan dengan tugas sebagai pendamping manusia. Kalau manusia yang didampinginya itu mati, biasanya Jin tersebut masih hidup. Sebab, kebanyakan Jin memang berusia panjang. Ketika itu, maka ketika itu dia bisa menampakkan diri dalam bentuk yang lain. Ada pula Jin yang sama sekali tidak dapat menampakkan diri dalam bentuk yang lain, karena kemampuannya memang sangat terbatas. Dengan begitu, menampakkan diri dalam bentuk lain membutuhkan kemampuan besar.
Ifrit

Ifrit

Kecakapan seperti ini lazimnya hanya dimiliki oleh Ifrit yang juga tergolong Jin. Sedangkan Al-Marid, sosoknya kecil dan kemampuannya kecil pula. Sampai kelak dia tumbuh menjadi besar dan dapat menampakkan diri dalam bentuk lain sekalipun masih tetap terbatas. Disamping itu, ada pula jenis Jin yang disebut Setan dan mempunyai kemampuan besar untuk menampakkan diri. Ada pula jenis Jin lainnya yang tidak memiiki kemampuan seperti itu.

Memperlihatkan diri dalam bentuk lain adalah sesuatu yang sulit dilakukan oleh Jin maupun Setan. Untuk bisa seperti itu harus ada kondisi jasmaniah dan psikologis yang membantu. Karena itu, penampakkan diri dalam bentuk yang lain tersebut terjadi pada waktu tertentu sejalan dengan kecakapan Jin atau Setan untuk hal ini. Karenanya adalah sulit bagi Jin dan Setan untuk menampakkan diri dalam bentuk seorang suami bagi seorang wanita untuk waktu yang lama. Disamping itu, penampakan diri itu memiliki konsekuensi. Dia bisa tertangkap, dibunuh, dan mati. Kalau dia sampai tertangkap, lalu dibacakan kepadanya ayat kursi. Dia akan bergetar dan lunglai, bisa-bisa dia mengalami stres berat dan akhirnya mati. Dengan demikian antara Jin dan manusia tidak terdapat hubungan yang saling mempercayai.

Manusia tidak tahu sampai sejauh mana tersedianya kondisi yang mendukung penampakn Jin atau Setan dalam bentuk yang lain. Karakter Jin adalah seperti yang dikehendaki Allah SWT dan semata-mata merupakan karunia-Nya. Allah yang maha agung menjadikan Jin harus membayar tinggi tindakan menampakkan diri seperti itu. Jiwa, organ, dan anggota tubuh Jin mengalami perubaha. Untuk mengembalikanya pada bentuknya semula membutuhkan waktu yang lama dan membuat Jin sangat menderita. Hanya sekedar keinginan untuk menampakkan diri dalam bentuk lain sudah melahirkan getaran hebat pada diri Jin. Jadi, bukan penampakan itu sendiri yang menjadi masalah, ada sebagian Jin yang takut kepada manusia karena kemampuan sebagian manusia itu untuk berkomunikasi dengan alam gaib, sehingga manusia tersebut menyerahkannya kepada pemimpin kabilah mereka untuk diadili dan dipenjara.

Jin punya hukum, hakim, dan penguasa. Tetapi Jin Muslim melaksanakan hukum mereka jauh lebih ketat ketimbang manusia. Yang non muslim pun demikian pula halnya. Diantara mereka ada yang komunis, Budha, Yahudi, Dan Kristen. Masing-masing menerapkan ajaran agamanya.

sumber

Posting Komentar